Wanita
yang lebih cantikku hanya Ibukku. Tentu. Aku sering dipanggil sebagai bedangik
wanita karena tidak jarang aku difitnah tidak sengaja memberi harapan palsu
kepada manusa manusia pathetic yang mengira sopan santun sebagai sebuah harapan
dengan wajahku yang mungkin lebih cantik dari pacar pacar kalian. Aku cantik
dan tidak perlu pengakuan lagi.
Kukira
sebenarnya cinta tidak sesakit itu. Sampai aku mengenalnya. Nya yang entah
keluar dari perut bumi mana. Nya yang tiba tiba datang membawaku liburan sesaat
ke dufan dalam angan, mengajakku berputar manis naik Karousel, mengayunkan
perasaanku seperti Kora Kora lalu meninggalkanku ketika aku di puncak Tornado. Hilang seperti dilontarkan Rollercoaster. Pergi jauh tinggi meninggalkanku yang masih menangis sendirian di puncak wahana.
Sungguh
lucu Tuhan bercanda. Aku sedang bosan bosanya tiduran, kelon dengan gitar. Lalu
sepermili detik sebelum aku lelap tidur siang, ada SMS tanpa nama kontak tidak
sopan bertanya, “Masih kenal aku, nggak?” Prologue pun terjadi.