Untuk
seseorang yang, kelak, akan menjadi mahasiswa Akuntansi UGM 2016.
***
Dengan
kondisi finansial yang begitu mengenaskan, Papa hanya bisa sekedarnya memanjakan
4 anak perempuanya. Rumah yang berisi 6 anggota keluarga dan berbagai hewan
kotor macam tikus dan kecoa ini tidak berlebihan jika dikatakan kumuh. Hanya
ada satu motor di rumah – Astrea dari jaman Fir’aun belum sunat. Motor yang
sudah kelihatan rombeng rombeng bodinya ini dipakai Papa untuk kulakan di
pasar. Seringkali motor ini dihujat karena bronjong hijau yang menempel di
bagian belakang motor seringkali membuat beset mobil milik orang penting kantor
pemerintah kota. Untuk komuting, ada dua sepeda yang tidak kalah rongsoknya. Sepeda
yang tidak berbunyi decit decit ketika dikayuh dipakai oleh kakak nomor dua. Aku
pakai yang suara besi karatanya menganggu pengguna jalan. Sering kali aku harus
mengantar adikku yang paling kecil ke TK dengan sepeda itu. Mama selalu setia
menunggu Papa dan kulakanya dari pasar di warung yang terbuat dari kanopi seng
dan meja pipa bekas jadi tidak perlu kendaraan.