Setiap kali lutut kakiku mengaduh,
meribut anak anak gegap gempita senang sembari diikuti tepuk tangan ramai
ramai. Mereka tertawa, ada yang terbahak, ada yang terkekek, terkikik kikik
hingga menjatuh jatuh berputar putar di atas ubin. Melihat orang gendut itu
memang lucu. Apalagi ketika tersungkur mencium rumput dan seketombe batu
krikil. Badan gempal menjatuhi bumi seperti kue mochi. Perut gendut bergetar
bagai jelly. Menurut deduksi saya, hanya Sule yang lebih lucu dari itu! Aku pun
ikut tertawa. Membahaki saya. Saya besar dibesarkan badan badan besar. Lalu
tawa menjadi melebar. Tidak kalah lebar dari perut saya yang tidak pernah
berhenti melebar. Seperti rezeki yang datang dan membuat Nur Lasini dibolehkan
menjadi orang orang besar. Seperti cone warna warni. Atau PNS berseragam.
“Dek, Nur, kalau besar mau jadi
apa?”
“Jadi orang besar seperti Om Indra!” Dek Nur bertepuk tangan. Semakin hari semakin cantik seperti ibunya saja.
Indra.
No comments:
Post a Comment