Para
patriot bumi (baca : pengendara sepeda) memang belum terurus keberadaanya di
bumi Indonesia yang katanya kita cintai ini. Bullshitlah jika kalian bilang
tidak. Aku tidak akan bilang ini itu tetek bengek efek rumah kaca. Itu jelas
bukan pelajaran IPS. Aku mungkin akan tersinggung jika menerangkanya.
Hari
ini adalah hari kesekian aku mendapatkan ketidak setaraan hak di jalan raya
sebagai pengendara sepeda onthel. Sejak sekian lama aku hampir dilindas bis
trek tetek bengek.
Ini adalah krebrengsekan yang sering kami idap..... DAN AKU
ALAMI SEMUANYA SEKALIGUS HARI INI :
PENGENDARA
MOTOR TIDAK TAHU DASAR DASAR MENGGUNAKAN LAMPU SEN. Hey biadab kendaraan mesin,
lampu sen itu
menandakan kalian AKAN berbelok, bukan SEDANG berbelok. Aku bukan
pacar kalian yang kalian kode sedikit langsung berangkat. Manusia lainya bisa
saja melindas kepala anda. Sayang sekali aku hanya mengendarai sepeda.
ORANG
YANG TIDAK TAHU TEMPAT JUGA TIDAK KALAH BRENGSEK. Mungkin mereka buang air
besar di wastafel dan cuci tangan di water closet. Jalur LAMBAT itu untuk SEPEDA. JALAN RAYA itu
untuk sepeda MOTOR. Senanglah Tuhan membuat kalian makan lewat mulut
dan buang hajat lewat dubur dan bukan sebaliknya.
ORANG
YANG SETENGAH SETENGAH JUGA KURANG AJAR. Mereka adalah yang hidupnya tidak
niat. Mereka eek tidak sampai tuntas. Baru setengah panjang sudah dipakaikan
celana bahkan tanpa cuci dubur. Begitulah analoginya. Brengsek sekali mereka yang berkendara dengan
kecepatan tidak cepat tidak lambat sehingga kami gerombolan penyeberang harus
bermain klakson dan bel. Kurang ajar betul.
DAN
JANGAN LUPAKAN MEREKA YANG SERAKAH ZEBRA CROSS.
Terkutuklah kalian yang seperti ini. |
Mungkin
aku sedikit lebih toleran dengan mereka para kaum biru putih tetapi sudah mengendarai sepeda motor
besar. Walau menyalahi kaedah ini itu yang diterapkan polisi, tapi
siapalah diriku ini untuk melarang orang tua mereka yang maha kaya itu ? Ah,
orang kaya.
Jadi
sudah biasa, di samping jarak rumahku ke sekolah yang kurang lebih 3km, aku
menjadi pesing berkeringat ketika sampai di sekolah.
Indra.
No comments:
Post a Comment