Saturday, August 29, 2015

Cerita Pojok UGM - Lembar Baru

            Aku dicaci rindu. Tidak sejauh itu, namun memang jauh. Bukan karena jarak yang membuat jauh, namun sikapmu padanya. Nya yang ia, lelaki yang sedang tampan tampanya memelukmu ketika kau sedang lebih cantik daripada biasanya karena aku rindu.
            Ada apa dengan kita? Engkau bilang engkau tidak sepergi itu. Jauh sekali dirimu di sana, hujan datang namun tidak satupun puisi lahir untukku. Kau cemburu karena aku direbut jarak. Namun, kekasih, jika kita berbicara agama lagi, betapa aku lebih cemburu terhadap Tuhanmu yang benar benar kau cintai itu?