Saturday, May 31, 2014

Extra : Puisi Epilog CAPN

Ketika kau menyatukan diri dengan Alam
Aku akan khusyuk menunggumu
Ketika kau tukmaninah sujud di bentang jagat raya
Aku belajar memahamimu

Oh bunga mawarku
Merahmu tak membiru
Yang biru hanyalah haruku
Racunmu semakin membunuh

Jikalau nanti tuhan berkehendak lain
Aku mafhum mati akan kehendaknya
Aku kini mencari pemilik rusuk ini
Tuhan maha tahu

Wednesday, May 28, 2014

Cintai Aku di Purgatorni Nanti - Epilogue -



                Jumat tidak pernah sepanas ini sebelumnya. Entah itu perkara hari itu ulangan bahasa Indonesia dan Geografi atau memang matahari sedang begitu membaranya menyimak Bunga sekarang mulai menjalin cinta. Bukan dengan Aldho.

Tuesday, May 13, 2014

Murid Sosial dan Sains 3 Harakat



Belum berjarak 24 jam sejak aku dicemooh sebaai remeh temeh siswa IPS. Tapi kawan, Tuhan itu Maha asyik. Tuhan telah menata konstelasi rencanya dalam blue print yang sakralnya tak tanggung tanggung. Semua organ dalam tubuhku meledak ketika kudapati diriku mewakili kotaku untuk maju ke tingkat provinsi, dalam ajang olimpiade ssssssssaainnsss. Bukan, bukan sains, tapi sssssssssainnsss. S dibaca 3 harakat.

Friday, May 9, 2014

Waktu Berbangga dan Waktu Malu



                “LA Bunuh Diri Gegara Tidak Bisa Mengerjakan Soal UN”, Hatiku teriris. Pahit lidahku. Mengecap ngerinya tindak perilaku kita kita ini hanya karena tidak bisa mengerjakan UN. Satu hal beranak pinak, siapakah yang harus kita salahkan ?
                 *******

Friday, May 2, 2014

Harum Melati Tidak Dibawa Angin



                Namaku Putri, siswi IPS yang tidak bisa dibilang cemerlang tapi jika dibilang goblog sepertinya terlalu berlebihan. Setidaknya nilai merah di raporku tidak ada lima biji. Aku tidak bisa dikatakan cantik. Bisa dibilang aku kalah cantik jika dibandingkan Indra. Rambut terurai sampai kerah sedikit kumal karena susah air. Mata setengah ngantuk. Benar seperti wanita IPS kebanyakan. Aku tidak bisa dibilang cantik. Aku tidak bisa dibilang pintar. Apalagi dibilang calon duta besar. Itu Putri yang lainya. Bleh. Sudahkah aku menyebutkan bahwa diriku juga agaknya sedikit bermasalah dengan moral ? Ah sudahlah.
                Janganlah kalian bosan. Ini lagi lagi cerita cinta. Cinta segitiga di lingkaran sahabat. Cukup klise ? Ah, mungkin iya. Tapi bagaimana lagi, aku tidak ingin yang mengetahui perasaanku hanya angin dan tuhan.