Wednesday, June 13, 2018

Nur Lasini

            Saya tidak ingin cepat cepat menstruasi. Saya rasa baru kemarin sore baru lulus Taman Kanak Kanak. Namun semakin besar saya, saya semakin resah. Saya takut ketika tidur malam malam setelah mewarnai pohon kelapa di pantai di buku gambar saya menjadi semakin tinggi dan semakin dewasa. Era kanak kanak saya dikoyak waktu setiap saya berkedip. 

Saturday, June 2, 2018

Kursi Biru di Pameran Seni


            Kuncoro itu memang nyentrik orangnya. Rokoknya tidak pakai gabus filter. Kalau minum alkohol tidak suka aneh aneh-lawaran bening tanpa buahvita leci. Pernah tidak naik kelas empat kali. Kutebak pasti sudah tidak perjaka sejak SMP kelas tiga. Entah siapa bapak ibunya. Apalagi Tuhanya. Tahu tahu aku kenal Kuncoro dari teman sepermabukan. Tahu tahu aku makin sesat karena Kuncoro adalah sosok guru spritual untukku setelah 2 tahun kuliah di Jogja. 

            Memang Kuncoro ini seniman. Rambut gondrong. Mandi jarang. Tetapi kaya. Namun, walau kaya ia tidak keliatan terlalu memikirkan uang. Ia adalah seniman. Bukan lulusan D3. Apalagi sarjana. Di kepala Kuncoro adanya ya hanya melahirkan seni. Senantiasa tirakat agar magnum opus segera diilhamkan. Masalahnya oleh siapa?