Thursday, July 2, 2015

Cuplikan Proses Putus Hubungan 2015

            Seorang yang, setidaknya menurutnya, paling menderita batiniah sebumi pertiwi sedang gundah gulana perkara pacarnya yang kesekian itu tidak sengaja mengantar seorang wanita, yang katanya sepupunya, ke mini market. Usut punya usut, entah relevan atau tidak, seorang yang ini sedang mengalami PMS. Cemberut seperti pantat bayi.

Ingin sekali sang pacar menampar pacarnya yang sungguh dramatic itu. Namun apa daya, pacarnya adalah perempuan, gender yang perlindunganya sudah official.
Seorang wanita tadi, dengan kaki di atas bersandar dinding, nglekar berharap mendapat surat elektronik berisi permintaan maaf manja manja dan janji jajakan es krim dari sang kekasih yang jengkel tiada main main. Namun, air mukanya yang menye dan menyedihkan langsung mengejang seperti pengantin baru.
“Teruntung kekasihku, usahlah kau pikir tetek bengek isi otakmu yang seperti anak 10 tahun itu.” Semakin tegang air muka si nona. “Sungguh, aku jengkel terhadap tingkah laku tidak tahu adat Kartini sepertimu.” Nona mulai muntab. “Sudahilah saja, sudah. Kau bukan yang dulu lagi, kekasih.”
Sang nona melempar handphone 7 juta rupiahnya entah kemana emosi membawanya. Jarinya berubah membentuk jari tengah, menantang lantang langit langit kamar. “ASU SAJALAH. LELAKI BUNTUNG. BAJUL.” Begitulah umpatanya, keluar dari mulut sok manis sang nona.
Di belahan bumi lain sana, sang lelaki sedang menulis cerpen dan puisi, ketika si nona pergi dengan motor satrianya mencari bir bintang di mini market.
Ah, anak SMP jaman sekarang.


Indra.

No comments:

Post a Comment