Sunday, April 17, 2016

Cerita Pojok Bonbin

Berikut adalah bentuk ekspresi murni. Jika Tuhan menghendaki adanya perbedaan - yang jelas selalu ada -, balaslah dengan puisi. Dunia lebih indah ketika para tentara adalah pujangga.

********
foto dari jogjastudent.com
Siang tidak hore menanti tunggu
Racun jingga terik di atas gulu
Bercanda di hadapan nasi pecel enam ribu
Melupakan tiada lama tempat ini akan digusur waktu

Aku adalah bagian dari rakyat,
Yang tagihan UKTnya tidak tanggung seenak jidat,
Menanggung silang sesama mlarat,
Yang ditanggung ternyata bisa dolan malam dilanjut maksiat

Ke mana aku sambat?
Kepada kepulan rokok dan sedikit penyakit

Kemana lagi ketika benar Bonbin diratakan rektorat?
Kepada Tuhan karena aku harus berpuasa sedikit

Baru kemarin sore aku makan di sini
Batuk batuk karena asap asap penyakit

Ketika sudah rimbun tumbuh cinta
Indonesia sudah tidak punya rakyat jelata

Nasib

oleh: Indra

1 comment: