Sunday, April 20, 2014

Kartini dan Ekstasi



                Kawan, kiranya kalian tahu bahwa aku adalah laki laki yang puitis jika tidak bisa dikata flamboyan. Kartini hari ini tersenyum kembali. Hari ini adalah Hari Kartini, Hari Bumi dan Hari Anti Narkoba. Maka sekolah hari ini mengadakan hari ceria dimana seluruh pelajaran dinihilkan dan diganti dengan lomba demi lomba. Aku yang puitis ini adalah, ya ampun, representasi dari kelasku.

 

Fantasi Ekstasi

Kiranya Tuhan hanyalah individu yang fiksi
Ia tak pernah ada saat kusendiri
Ketika kukalut dalam imajinasi
Ketika aku meracuni diri dengan ekstasi
            Kurang ajar betul kalian para hipokrit
Yang berjanji mendengar ketika aku menjerit
Boleh jadi kalian bersabda ayat ayat suci
Tapi nyatanya kalian jijik pada aku yang hina ini
Pecahkan saja kepalaku biar ramai
Mosaik hidupku ini sudah tercerai berai
Hidupku kini hanya menuruti birahi
Kini ku hanyut dalam lautan fantasi
Ku terjaga melihat ruang putih
Ku bingung mencari sosok Ibu ku Kartini
Yang sering kubuat menangis sendiri
Ketika aku dibangunkan cambuk Munkar dan Nakir

                Ya ampun, singkat sekali jeritan hatiku. Barang kali gegara aku belum merasakan ekstasi.  

Indra.

No comments:

Post a Comment